Sapi Simmental merupakan salah satu sapi potong yang banyak dipelihara di Indonesia khususnya Sumatera Barat. Nama Simmental berasal dari nama daerah tempat ternak pertama kali dikembangbiakan yaitu lembah Simme yang terletak di Berner Oberland, Kanton Bern, Swiss. Sapi ini memiliki banyak keunggulan antara lain pertumbuhannya yang cepat pada waktu kecil, tingkat fertilitas tinggi, dapat digunakan sebagai tenaga kerja, jarak interval pendek antara melahirkan anak sapi, mudah disilangkan atau dikawinkan dengan sapi jenis lain, dan presentase lemak jauh lebih sedikit dibandingkan dengan dagingnya sehingga sapi simmental bisa untuk penghasil sapi potong dan sapi perah.
Sapi Simmental memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Ciri-ciri sapi simmental yaitu sebagai berikut,
- Warna bulunya bervariasi antara cokelat kekuningan dan cokelat kemerahan (merah bata).
- Bentuk badan sapi panjang, kompak dan padat berisi.
- Memiliki bercak putih di tubuh terutama bagian belakang bahu dan panggul.
- Ada tanda putih di kepala, sanding lamur, perut dan kaki.
- Ada pigmentasi merah di sekitar mata.
Walaupun sapi Simmental memiliki ciri-ciri yang sangat mudah dikenal namun demikian, sapi Simmental ada kemiripan dengan sapi Limousin. Perbedaan keduanya terletak pada bagian warna dan bentuk kepala. Sapi Simmental memiliki warna putih di kepala, sanding lamur, perut, dan kaki. Sedangkan sapi Luminous umumnya berwarna cokelat. Jika ada diantara kedua memiliki ciri tersebut, artinya itu adalah sapi persilangan atau hasil perkawinan sapi antara sapi Simmental dan sapi Limousin.
Keunggulan sapi simmental
Sapi ini memiliki sifat tenang dan mudah dikendalikan. Selain itu, sapi ini juga memiliki sifat jinak, kecuali pada saat melindungi anaknya, sapi Simmental bisa sangat agresif. Ukuran dan pertumbuhannya yang cepat menyebabkan sapi Simmental banyak dipelihara. Sapi Simmental memiliki kerangka besar dan berotot baik dengan sapi betina 135-150 cm dan sapi jantan 150-160 cm. Sapi ini memiliki pertambahan bobot badan berkisar 0,6 kg/hari bahkan mencapai 2,1 kg/hari. Bobot badan betina dewasa bisa mencapai 700-900 kg dan bobot badan jantan dewasa mampu mencapai 1.400 kg. Jenis kelamin pada sapi Simmental mempengaruhi penentuan bobot lahir pada pedet atau anakan. Pedet dengan kelamin jantang memiliki bobot badan lebih berat dibandingkan pedet kelamin betina.
Sapi Simmental ini sangat disukai peternak karena pertumbuhannya yang cepat dan bobot badannya yang berat. Tetapi perlu dicatat bahwa pertumbuhan yang cepat dengan bobot yang berat ini harus didukung dengan pakan yang baik agar pertumbuhan sapi lebih optimal. Dengan pakan yang memiliki nutrisi seimbang maka peternak bisa memproduksi sapi Simmental dengan bobot yang maksimal dalam jangka waktu pendek menggunakan pakan produksi PT SINTA PRIMA FEEDMIL yang bermerek MAHESA.