Membuat kandang sapi yang baik dan tepat adalah hal yang perlu anda lakukan ketika anda sedang melakukan usaha ternak sapi. Tujuannya untuk memberikan kenyamanan bagi ternak dan melindungi ternak dari gangguan luar seperti cuaca dan lain sebagainya. Dengan kandang yang baik juga, tentunya dapat meningkatkan produktivitas sapi yaitu daging maupun susu.
Lalu bagaimana caranya membuat kandang sapi yang baik? Tenang saja! Di artikel ini, kami akan menjelaskan secara lengkap tentang cara membuat kandang sapi yang baik dan tepat.
Sudah siap belajar cara membuat kandang sapi yang baik dan tepat. Simak artikel ini sampai selesai, ya!
1. Rangka Kandang
Kerangka kandang dapat terbuat dari bambu, kayu, baja ringan, besi, dan besi beton disesuaikan dengan bahan yang tersedia di lokasi peternakan dan pertimbangan ekonomi. Tetapi perlu diingat, rangka kandang harus menggunakan bahan yang kuat, tidak mudah lapuk/ rusak, agar tidak mudah roboh dan membahayakan ternak.
Oleh karena itu, kami merekomendasikan baja ringan atau besi beton adalah pilihan terbaik untuk rangka kandang sapi. Kedua material ini memiliki keuntungan antara lain tidak mudah rusak, anti rayap dan dapat bertahan pada waktu yang sangat lama. Berbeda dengan material kayu dan bambu yang rawan akan serangan rayap sehingga mudah mengalami kerusakan parah dan harus dilakukan pergantian.
2. Lantai Kandang
Lantai sebagai tempat berpijak dan berbaring sepanjang waktu harus benar-benar memenuhi syarat yaitu keras (mampu menopang beban yang ada di atasnya), rata, tidak licin, dan tidak mudah lembab. Perlu diketahui, bahwa lantai kandang harus dibuat miring dengan sudut 5⁰-15⁰ ke arah saluran pembuangan. Tujuannya untuk mempermudah penampungan kotoran sapi dan pakan yang jatuh. Selain itu, bentuk lantai miring juga memudahkan anda dalam membersihkan kandang.
Lantai kandang dapat dibuat dari semen, kayu papan atau bilah bambu. Hindari lantai berbahan tanah, karena mudah becek pada musim hujan dan dapat memicu timbulnya bibit penyakit. Material terbaik untuk membuat lantai kandang adalah semen. Selain kuat dan tahan lama, lantai semen juga mudah dibersihkan dan dikeringkan sehingga kelembaban kandang tetap terjaga.
3. Dinding Kandang
Dinding berhubungan langsung dengan sistem ventilasi dan masuknya sinar matahari pagi. Pengaturan ketinggian kandang harus dibuat setinggi atau lebih tinggi dari tinggi ternak sapi. Bahan yang digunakan untuk membuat dinding kandang harus nyaman untuk ternak sapi.
Untuk dataran rendah, yang suhu udaranya panas dan tidak ada angin kencang, bentuk dinding kandang yang cocok adalah lebih terbuka. Maka, cukup menggunakan bahan kayu, pipa air besi atau bisa juga menggunakan bambu untuk membuat dinding kandang. Hal ini bertujuan agar angin yang berhembus lebih banyak yang masuk, walaupun angin jarang ada.
Sebaliknya untuk daerah dataran tinggi yaitu daerah pegunungan biasanya memiliki cuaca yang lebih dingin daripada di daerah dataran rendah, maka disarankan menggunakan tipe dinding kandang lebih tertutup.
4. Atap Kandang
Atap berfungsi untuk melindungi ternak sapi dari hujan, terik matahari, untuk menjaga kehangatan sapi yang menghuni kandang pada malam hari dan menahan panas pada siang hari. Sudut kemiringan atap diusahakan sekitar 30⁰ dengan bagian rendah mengarah ke belakang agar air hujan dapat meluncur di atas atap dengan lancar. Beberapa jenis atap yang dapat digunakan untuk kandang sapi antara lain, genting, seng, asbes, dan daun rumbia.
Diantara bahan-bahan tersebut, genting adalah jenis atap paling baik untuk kandang sapi. Mengapa genting? Karena mudah didapat, tahan lama, tidak panas pada musim kemarau, dan mampu menghangatkan pada musim dingin. Selain itu, antara genting terdapat celah-celah sehingga sirkulasi udara cukup baik.
Jika menginginkan bahan yang awet, anda juga bisa menggunakan asbes. Keunggulan asbes yaitu dapat memberikan kehangatan dalam kandang dalam musim hujan. Namun sayangnya, asbes menimbulkan udara panas ketika musim kemarau. Dan jika anda memilih jenis atap bahan seng harus diimbangi dengan tiang yang cukup tinggi agar panas saat siang hari tidak begitu berpengaruh langsung terhadap ternak sapi.
5. Ventilasi
Ventilasi berguna untuk mengatur sirkulasi udara di dalam kandang, sehingga udara kotor di dalam kandang bisa diganti oleh udara bersih dari luar. Pengaturan ventilasi yang tidak sempurna dapat menyebabkan suhu udara serta tingkat kelembaban di dalam kandang menjadi tinggi, peredaran udara melambat, dan udara menjadi lebih cepat kotor. Kondisi akan semakin parah apabila jumlah sapi yang diternakan cukup banyak dalam satu kandang. Maka dari itu, ventilasi merupakan hal yang harus diperhatikan pada saat membuat kandang tertutup.
6. Tempat pakan dan minum
Tempat pakan dan minum sapi merupakan unsur kandang yang tidak boleh dilewatkan. Untuk tempat pakan, biasanya berbentuk palungan atau semacam bak memanjang dan bersekat. Palungan dibuat melekat dengan bagian depan kandang, posisinya harus sedikit lebih rendah dari mulut sapi. Palungan dapat dibuat menggunakan bahan bambu, kayu atau semen. Ukuran kedalaman palungan sekitar 40 cm dengan lebar antar bibir 50 cm, sementara panjangnya menyesuaikan ukuran kandang.
Tempat minumnya tidak harus dibuat seperti palungan. Anda bisa menggunakan ember atau drum. Pastikan setiap sapi memiliki tempat minum yang berbeda.
7. Lorong atau gang
Bagian kandang yang tidak kalah penting adalah lorong. Lorong merupakan jalan yang terletak diantara dua kandang individu untuk memudahkan pengelolaan seperti, pemberian pakan atau minum, membersihkan kandang, dan memandikan ternak sapi. Lebar lorong disesuaikan dengan kebutuhan kandang, pada umumnya lebar lorong sekitar 1,2-1,5 meter. Lorong hendaknya dapat dilewati kereta dorong (gerobak) untuk mengangkut bahan pakan atau bahan keperluan lainnya.
8. Saluran Pembuangan
Saluran pembuangan biasanya terletak di belakang sapi. Bentuknya berupa selokan yang dibuat dengan kedalam 5-10 cm. Sebaiknya, saluran ini dibangun sedikit miring agar kotoran sapi atau urine mengalir lancar. Lebar saluran pembuangan sekitar 30-40 cm. Saluran ini dihubungkan langsung ke bak penampungan kotoran dengan kedalaman 50-100 cm. Upayakan urine dan kotoran sapi tidak tercampur agar terhindar dari aroma menyengat.
Tempat pembuangan kotoran ini dapat dihubungkan dengan instalasi biogas. Namun, untuk membangun instalasi biogas membutuhkan biaya yang cukup banyak. Alternatif lainnya, limbah kotoran sapi dapat dibuat pupuk kandang atau kompos. Begitu pun dengan urine sapi, dapat dikonversi menjadi pupuk cair.
Itulah berbagai kriteria kandang yang bagus dan baik. Sebagian besar merupakan kriteria yang harus terpenuhi untuk kandang sapi anda. Kriteria yang tidak harus ada pada kandang sapi yaitu ventilasi. Karena misalkan anda membuat kandang sapi yang bersifat terbuka, maka ventilasi ini tidak diperlukan lagi.
Sekali lagi, kandang sapi yang anda buat harus disesuaikan dengan anggaran yang ada. Sebab, membuat kandang yang bagus dan baik membutuhkan material yang bagus dan baik pula. Sedangkan untuk mendapatkan material yang bagus dan baik anda harus mengeluarkan anggaran yang lebih. Hal ini dikarenakan harga material yang bagus dan baik relatif mahal.
Sekian dari kami. Selamat mencoba dan sukses selalu untuk anda!