Sapi perah merupakan sapi yang dapat menghasilkan susu untuk dimanfaatkan sebagai produk utamanya. Pada umumnya sapi perah termasuk dalam spesies Bos taurus. Di negara kita, Indonesia tidak memiliki bangsa sapi perah lokal/ asli. Jenis sapi perah yang ada di Indonesia merupakan sapi impor maupun sapi impor hasil dari persilangan sapi impor dengan sapi lokal.

Setiap individu spesies sapi perah pastinya sangat berbeda dalam menghasilkan susu, terutama dari segi kuantitas dan kualitas. Banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas sapi perah dalam menghasilkan susu, jadi perlu dilakukan pertimbangan dahulu sebelum memilih sapi perah untuk diproduksi susunya.

Berikut kami berikan daftar jenis-jenis sapi perah yang populer diternakkan di Indonesia.

1. Friesian Holstein

Sapi yang satu ini merupakan sapi paling populer di kalangan peternak Indonesia. Hal ini dikarenakan produksi susu di negara asalnya bisa mencapai 20 liter/hari pada masa laktasi atau sekitar 7000 liter per masa laktasi. Sedangkan di Indonesia produksi susunya hanya 10 liter/hari atau antara 4500-5500 liter per masa laktasi.

Sapi ini berasal dari provinsi Friesland Barat dan Holland Utara, Belanda dan dikenal di Indonesia pada abad ke 18. Sampai saat ini sapi friesian holstein masih menjadi primadona peternak sapi di Indonesia. Dengan ciri khasnya yaitu warna bulu berwarna putih dengan belang hitam atau hitam dengan belang putih.

2. Jersey

Nama sapi ini diambil sesuai dengan asalnya yaitu dari pulau Jersey sebuah pulau di selat Channel yang berada di perbatasan wilayah Perancis dan Inggris. Ciri-ciri yang dimiliki sapi jersey yaitu warna bulunya bervariasi mulai dari coklat muda, coklat tua, coklat keputihan, dan coklat hitam. Hidungnya berwarna hitam dengan moncong cenderung putih.

Sapi Jersey termasuk salah satu sapi perah yang sangat populer di Indonesia. Hal ini dikarenakan sapi ini memiliki keunggulan seperti, lebih cepat dewasa daripada ras sapi perah lainnya, mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi iklim, lingkungan, dan pengelolaan. Selain itu, produksi susunya mencapai 4000 liter untuk sekali laktasi.

3. Milking Shorthorn

Jenis sapi perah yang populer selanjutnya yaitu sapi milking shorthorn. Sapi ini berasal dari Derham, Yorkshire, dan Northumberland di timur laut Inggris. Karena masih satu keluarga dengan banteng eropa, maka sapi ini memiliki sepasang tanduk yang pendek. Karakteristik sapi milking shorthorn yaitu memiliki warna tubuh yang bervariasi, mulai dari merah , hitam, dan coklat.

Sapi milking shorthorn merupakan salah satu jenis sapi perah yang menghasilkan susu dengan kualitas yang baik. Jumlah susu yang dihasilkan bisa mencapai 5.126 kg untuk setiap laktasi, dengan kadar lemak rata-rata 3,65%. Karena sapi ini hidup pada dataran tinggi, pastikan lingkungan hidupnya sesuai dengan tempat tersebut agar produksinya maksimal

4. Brown Swiss

Sesuai dengan namanya, sapi brown swiss berasal dari daerah Switzerland (Swiss). Sapi ini memiliki ciri-ciri antara lain, warna tubuh keabu-abuan sampai coklat, berkecenderungan untuk bersifat acuh, bobot jantan dewasa bisa mencapai 1 ton dan bobot betina betina berkisar 544-635 kg.

Sapi brown swiss dapat memproduksi susu mencapai 3000 liter per masa laktasi. Dengan kadar lemak susu 4,1%/ liter dan kadar protein susu 3,6%/ liter, karena hal ini produk susu sapi brown swiss lebih bagus dijadikan sebagai bahan pembuatan keju. Selain itu, untuk sapi brown jantan dikembangkan sebagai sapi potong karena tekstur dagingnya yang cukup padat dan empuk menjadikan salah satu jenis yang digemari untuk dikonsumsi.

5. Guernsey

Bangsa sapi guernsey dikembangkan di pulau Guernsey, Inggris. Pulau tersebut terkenal dengan padang rumputnya yang bagus, sehingga pada awal-awal seleksinya, sifat-sifat kemampuan merumput bukan hal penting yang terlalu diperhatikan. Sapi ini memiliki warna tubuh coklat muda dengan belang putih.

Ketika masa laktasi, sapi ini dapat memproduksi susu hingga 2750 liter per masa laktasi dengan kadar lemaknya 4,7%. Dengan karakteristik ini susu yang dihasilkan sapi guernsey sangat cocok digunakan sebagai bahan baku pembuatan mentega.

6. Ayrshire

Jenis sapi ayrshire dikembangkan di daerah Ayr, yaitu di daerah bagian barat Skotlandia. Wilayah tersebut dingin dan lembab, padang rumput relatif tidak banyak tersedia. Dengan begitu sapi terseleksi secara alamiah akan ketahanan dan kesanggupannya untuk merumput. Sapi ini dapat dikenali dari ciri fisiknya yang tinggi besar, ekor panjang dengan bulu lebat serta kulit berwarna kombinasi putih dan coklat tua.

Sapi ayrshire dapat memproduksi susu mencapai 3500 per masa laktasi dengan kadar lemak 4%. Oleh karena itu, sapi ini termasuk salah satu sapi perah populer bagi peternak di Indonesia.

7. Sahiwal

Sapi Sahiwal merupakan sapi perah yang berasal dari India. Ciri khas pada sapi ini yaitu terdapat pada warna coklat yang bercampur warna merah. Sapi sahiwal sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan yang panas dan lembab.

Sapi sahiwal dapat memproduksi susu sebanyak 7-8 liter/hari atau sekitar 2300 liter pada masa laktasi. Ketika memasuki masa laktasi sapi ini mendapatkan produktivitas paling tinggi berkisar 2500-3000 kg/tahun. Kadar lemak susunya 3,5-4,2% per liter, sedangkan kadar proteinnya 3,1% per liter. Di Indonesia sapi sahiwal sering digunakan oleh para peternak sebagai bibit sapi perah.

8. Ongole

Sapi ongole merupakan sapi yang berasal dari India dan dapat beradaptasi baik di Indonesia. Sapi ini memiliki karakteristik yaitu warna tubuhnya putih sedikit keabu-abuan, berpunuk diatas bahu, telinganya kecil dan menggantung. Bobot badan jantan dewasa sekitar 500-600 kg dan bobot badan betina dewasa sekitar 450-550 kg.

Meski populasinya cukup banyak, namun sapi ini lebih dimanfaatkan sebagai sapi pedaging oleh kebanyakan peternak di Indonesia karena produksi susunya yang terbilang sedikit yaitu 1250-1500 kg per masa laktasi.

9. Hibrida Friesian Holstein (Grati)

Sapi Grati yaitu hasil persilangan antara sapi jantan Friesian Holstein dengan sapi betina lokal dari jenis jawa dan madura. Dinamakan grati karena sapi ini dikembangbiakkan dan sangat populer di Kecamatan Grati, Pasuruan, Jawa Timur.

Banyak juga orang yang menyebut sapi ini dengan peranakan friesian holstein (PFH), karena dihasilkan dari kawin silang. Sapi grati memiliki keunggulan antara lain, mudah beradaptasi dengan kondisi iklim dan cuaca di Indonesia, dapat menghasilkan susu sebanyak 12-13 liter per ekor dalam setiap harinya, memiliki sifat jinak dan tenang sehingga mudah dikendalikan nan diternakkan.

10. Gir

Sapi gir berasal daerah semenanjung Kathiawar dekat Bombay di India Barat. Warna tubuh sapi gir pada umumnya putih dengan sedikit bercak-bercak coklat atau hitam, tetapi ada juga yang kuning kemerahan, memiliki tandung berukuran sedang dan melengkung ke belakang. Bobot badan sapi jantan dewasa sekitar 600 kg dan bobot badan betina dewasa sekitar 400 kg. Produksi rata-rata susu sapi gir adalah 2000 liter/tahun dengan kadar lemak 4,5-5%.

Itulah beberapa sapi perah yang populer diternakan di Indonesia. Sapi-sapi di atas digemari oleh banyak peternak dikarenakan produksi susunya yang banyak. Selain itu, sapi-sapi tersebut dapat beradaptasi dengan baik di wilayah Indonesia dengan kondisi iklim dan lingkungan yang mudah berubah-ubah.

Perlu diketahui bagi peternak, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan produksi susu sapi perah yaitu dengan lingkungan dan pakan yang baik. Sebisa mungkin lingkungan harus disesuaikan dengan habitat asli sapi dan pakan yang diberikan harus mengandung nutrisi seimbang agar sapi dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Jika kebetulan anda sedang mencari  pakan sapi perah dengan kandungan nutrisi seimbang, pas sekali anda berkunjung disini. Karena disini kami memproduksi dan menjual pakan tambahan atau konsentrat sapi perah dengan kandungan nutrisi seimbang yang bermerek Laksita. Produk ini pastinya sudah diuji di laboratorium dan sudah diformulasikan oleh ahli gizi hewan ternak. Jadi, jangan diragukan lagi kualitasnya!!!

 

Comments are disabled.