Salah satu kendala yang dapat mempengaruhi percepatan pengembangan peternakan sapi adalah penyakit. Penyakit tidak hanya menyebabkan kerugian ekonomi karena dapat menurunkan produktivitas ternak bahkan dapat mengakibatkan kematian jika sapi terserang penyakit. Dampak yang buruk lainnya yaitu menurunnya minat peternak untuk mengembangkan usahanya. Salah satu banyak penyakit yang menyerang ternak sapi adalah penyakit cacingan.

Apa itu cacingan?

Salah satu penyakit pada sapi yang paling umum tersebar di seluruh dunia adalah penyakit cacingan yang disebabkan oleh infeksi cacing. Pada umumnya penyakit ini jarang menimbulkan dampak serius bahkan sampai kematian, akan tetapi penyakit ini menyebabkan hambatan pertumbuhan berat badan sehingga secara ekonomi dapat merugikan peternak. Cacing akan menyerap sebagian zat makanan dan nutrisi untuk pertumbuhan, merusak jaringan-jaringan organ vital, seperti saluran pencernaan, hati, paru-paru, dan darah serta mampu mengurangi nafsu makan ternak.

Ciri-ciri sapi terkena cacingan

Ada beberapa ciri-ciri yang terlihat jika sapi terkena cacingan yaitu sebagai berikut :

  1. Diare berkepanjangan
  2. Tidak nafsu makan
  3. Bobot badan menurun
  4. Mata berair
  5. Bulu kusam, tidak mengkilap, dan mudah rontok
  6. Pertumbuhan terhambat
  7. Gerakan lemah dan tidak aktif
  8. Nafas terengah-engah
  9. Susah buang air besar
  10. Telinga sapi tampak terkulai

Faktor yang memicu penyakit cacingan

Penyakit cacingan pada umumnya disebabkan oleh kesalahan dalam pola pemberian pakan, faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan curah hujan. Kebersihan kandang yang tidak terjaga juga menjadi pemicu terjadinya penyakit ini. Pedet cenderung lebih mudah terkena cacingan, meskipun penyakit cacingan dapat menyerang semua umur.

Penyakit cacingan pada sapi sering terjadi dikarenakan sistem pemeliharaan tradisional di mana ternak jarang diberikan obat cacing. Sistem pemeliharaan ekstensif dan semi intensif memiliki resiko lebih tinggi terpapar cacingan dibandingkan dengan sistem pemeliharaan intensif. Namun, pada sistem pemeliharaan intensif pun dapat terpapar cacingan apabila rumput yang diberikan tidak dilayukan terlebih dahulu.

Jenis cacing yang banyak menginfeksi sapi

Ada 3 jenis cacing yang sering menginfeksi sapi, cacing tersebut antara lain,

1. Cacing Gilig

Cacing gilig banyak ditemui kasusnya karena sesuai dengan kondisi cuaca di Indonesia yang beriklim tropis dengan kelembaban yang tinggi yang sangat kondusif untuk cacing gilig berkembang. Jenis cacing gilig yang banyak ditemukan pada anak sapi yaitu Toxocara vitulorum, penyakit ini menyebabkan produktivitas sapi menurun. Cara cacing gilig menular yaitu secara vertikal atau ditularkan dari induk ke anak melalui larva yang ada di uterus masuk ke tubuh fetus dan ditularkan secara horizontal yaitu dari sapi yang sakit ke sapi yang sehat lewat pakan, air minum, maupun kolostrum yang terkontaminasi larva cacing. Pada infeksi yang parah sapi dapat muncul gejala diare, hilangnya nafsu makan, kurus, gejala pernafasan akibat radang paru-paru

2. Cacing Daun

Selanjutnya jenis cacing yang banyak ditemui adalah cacing daun. Kasus yang banyak merugikan peternak adalah cacing hati yang sering disebut Fasciolosis. Cacing hati dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar, karena menurunkan harga jual sapi, tingkat produktivitas, bobot badan sapi, dan laju pertumbuhan. Pada kasus yang sudah berlangsung lama, sapi dapat terjadi gangguan pencernaan berupa kesulitan mengeluarkan kotoran/ feses atau pada kasus yang berat dapat terjadi diare. Sapi akan menunjukkan gejala lemas dan pertumbuhan terhambat.

3. Cacing Pita

Jenis cacing pita yang paling banyak ditemukan pada sapi yaitu Taenia saginata. Telur cacing yang termakan bersama rumput akan berkembang menjadi fase larva pada tubuh sapi. Larva yang termakan dari daging sapi mentah atau yang dimasak kurang matang dapat berkembang menjadi cacing dewasa dalam usus halus manusia. Pada kasus ringan gejala tidak terlihat jelas, sedangkan pada kasus yang berat terdapat benjolan di bawah jaringan kulit atau otot.

Cara mencegah penyakit cacingan

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk mencegah penyakit cacingan yaitu :

  1. Pemberian pakan berkualitas dengan kandungan nutrisi dan jumlah yang cukup.
  2. Menghindari kepadatan populasi sapi di dalam kandang dan padang penggembalaan.
  3. Pastikan sapi mendapatkan program pemberian obat cacing mulai dari pedet sampai dewasa untuk membasmi siklus cacing tersebut.
  4. Penggembalaan sapi terlalu pagi sebaiknya dihindari karena larva cacing biasanya banyak ditemukan di permukaan rumput yang masih basah.
  5. Tidak menggembalakan pedet di tempat yang habis dipakai untuk menggembalakan sapi dewasa.
  6. Kondisi lingkungan padang penggembalaan dan kandang perlu diperhatikan untuk menghindari tanah yang lembab dan basah serta banyak kubangan.
  7. Sebaiknya sapi digembalakan secara bergilir artinya yaitu sapi tidak tidak digembalakan secara terus-menerus.
  8. Sisa pakan dan kotoran sebaiknya segera dibersihkan agar tidak menjadi sumber pertumbuhan cacing.
  9. Pemberian multivitamin secara rutin agar menjaga daya tahan tubuh sapi.

Sekian pembahasan tentang penyakit cacingan pada ternak sapi. Semoga dapat menambah wawasan anda. Dan pastikan anda menjaga kesehatan ternak sapi anda, sapi sehat peternak pun senang.

 

Comments are disabled.